
LewatLensa.com – Program musik mingguan Main-Main di Cipete kembali menggelar Vol. 35 pada akhir pekan ini, menegaskan posisinya sebagai salah satu ruang alternatif yang konsisten menghadirkan keberagaman ekspresi musikal di Jakarta Selatan. Di bawah kurasi Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno, gelaran ini menampilkan jajaran musisi lintas genre yang merepresentasikan dinamika skena independen: Noviandrea, Big A, Syauu, Rue, dan Minivan.

Noviandrea Membuka Panggung dengan Sentuhan Pop Akustik

Sebagai pembuka, singer-songwriter Jakarta Noviandrea menghadirkan suasana intim melalui berbagai repertoar populernya, termasuk “To Be Loved by You” dan “For All Of My Life”. Dengan warna vokal lembut dan pendekatan pop akustik yang emosional, Noviandrea memberi fondasi hangat bagi jalannya acara.
Big A dan Kolaborasi Kolektif dalam Balutan R&B Modern

Penampilan berikutnya diisi oleh musisi R&B asal Tangerang Selatan, Big A, yang membawakan karya seperti “Kau/You”, lagu bilingual bernuansa soulful yang menampilkan karakter produksi modern. Ia turut mengundang lima rekannya ke atas panggung, masing-masing membawakan karya pribadi, sehingga menciptakan momen yang mempertegas aspek kebersamaan dan kolaborasi dalam acara ini.
Syauu Hadir dengan Materi Reflektif dari EP “I Survive This”

Musisi independen Syauu menyajikan performa bernuansa introspektif melalui lagu-lagu dari EP “I Survive This”. Nomor seperti “Do I Matter?” dan “Send Me Away” menampilkan pendekatan musik yang eksperimental sekaligus emosional, membawa audiens pada pengalaman mendengar yang personal dan reflektif.
Rue Menawarkan Alur Musik yang Dinamis

Duo Rue menjadi penampil berikutnya dengan membawakan sejumlah karya unggulan, di antaranya “Sekedar Kira-kira”, “Why”, dan “On My Mind”. Dengan perpaduan elemen musik alternatif, pop, dan nuansa elektronik yang subtil, Rue memberikan penampilan yang dinamis dan terstruktur, memperkaya variasi genre pada edisi ini.
Minivan Menutup Gelaran dengan Warna Musik yang Unik

Sebagai penutup, unit musik Minivan menghadirkan karakter suara yang jarang terekspos di media arus utama, namun memiliki posisi penting dalam ekosistem kreatif lokal. Membawakan karya-karya seperti “No Love”, “To the Point”, “A Matter of Time”, dan “Getaran Tak Biasa”, Minivan menawarkan kesegaran musikal yang menjadi penutup kuat untuk volume ke-35.
Ruang Intim yang Terus Bertumbuh
Sejak dimulai pada akhir 2024, Main-Main di Cipete telah menjadi ruang pertemuan bagi lebih dari 100 musisi dari berbagai kota di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Bertempat di Casatopia Cafe, konsep panggung intim yang diusung memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara musisi dan audiens, menciptakan atmosfer kedekatan yang menjadi identitas utama program ini.
Dengan semangat inklusivitas dan keberagaman genre, Main-Main di Cipete berfungsi tidak hanya sebagai panggung pertunjukan, tetapi juga sebagai platform penghubung, tempat musisi dan pendengar dapat bertukar gagasan, bereksplorasi, dan berkolaborasi.
Musik yang Menjunjung Kejujuran
Penggagas acara, Eno Suratno Wongsodimedjo, menegaskan bahwa Main-Main di Cipete selalu mengedepankan kejujuran bermusik di atas batasan genre. Filosofi ini membuka ruang bagi musisi dari berbagai latar belakang untuk tampil, berekspresi, dan terhubung dengan komunitas yang lebih luas.
Penegasan Peran Skena Independen di Jakarta Selatan
Melalui gelaran volume ke-35 ini, Main-Main di Cipete kembali menunjukkan bahwa perkembangan musik independen di Jakarta Selatan tidak lagi berada di pinggiran. Ia telah menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari keaslian, kedekatan, dan ruang untuk menyampaikan suara dengan cara yang paling jujur.
Program ini terus menjadi bagian penting dari ekosistem kreatif, membuktikan bahwa ruang alternatif memiliki peran besar dalam menghidupkan dan menjaga keberagaman musik di kota besar seperti Jakarta.
