Hadirkan Jabing, Phaet Selanno, Aku Jeje, dan Melanie Subono, Swag Edisi Ke-124 Jadi Malam yang Tak Terlupakan

Penampil & Crew Swag Event Edisi ke-124 (Foto : I Wayan Bagiartana)

LewatLensa.com – Edisi ke-124 dari Swag Event kembali mengguncang Kala di Kalijaga, Blok M, Jakarta Selatan, pada Selasa malam (21/10). Acara yang telah menjadi salah satu barometer mingguan bagi komunitas musik alternatif Jakarta ini kembali menghadirkan perpaduan energi hangat, ekspresi bebas, dan penampilan lintas genre sejak dimulai pukul 19.00 WIB.

Ncek Gaul dan Eno Suratno Wongsodimedjo (Foto : I Wayan Bagiartana)

Dipandu oleh Eno Suratno Wongsodimedjo dan Ncek Gaul, dua figur yang dikenal dengan gaya santai dan humor khas, Swag Event malam itu kembali menegaskan esensinya sebagai ruang ekspresi yang cair, akrab, dan apa adanya. Setiap penampil datang bukan sekadar untuk unjuk karya, tetapi juga untuk berbagi cerita dan membangun koneksi dengan audiens.

Jabing (Foto : I Wayan Bagiartana)

Malam dibuka dengan penampilan Jabing, yang membawakan lagu-lagu dari EP terbarunya bertema nostalgia dan cinta masa muda. Dengan suara lembut dan aransemen intim, lagu seperti “Memories” dan “I Love U Anyway” berhasil menciptakan suasana reflektif dan hangat. Penampilannya menjadi pembuka yang tepat—mendekatkan emosi penonton pada kisah personal yang jujur dan tulus.

Phaet Selanno (Foto : I Wayan Bagiartana)

Dilanjutkan oleh Phaet Selanno, musisi asal Ambon ini membawa kekuatan cerita dari timur Indonesia lewat musiknya. Lagu “Ade Nona Sayang” dan “Natal & Rindu” ia nyanyikan dengan penuh penghayatan, menghadirkan rasa rindu, cinta, dan kenangan yang sederhana namun mendalam. Vokal Phaet yang kuat dan penuh perasaan menegaskan identitas budaya yang ia bawa ke panggung Swag.

Aku Jeje (Foto : I Wayan Bagiartana)

Penampilan Aku Jeje menjadi salah satu momen paling mengejutkan malam itu. Dengan gaya khasnya yang eksperimental, ia membawakan versi dewasa dari lagu anak-anak “Lihat Kebunku (Taman Bunga)” yang sempat viral di media sosial, lalu memperkenalkan karya baru berjudul “Bualan Masa Lalu”. Liriknya yang mengangkat tema kejujuran dalam hubungan menjadikan penampilan ini penuh refleksi, sekaligus menjadi jembatan antara nostalgia dan kedewasaan emosional.

Melanie Subono (Foto : I Wayan Bagiartana)

Sebagai penutup, Melanie Subono menghadirkan energi eksplosif lewat lagu-lagu dari album “Myself”. Dengan karakter rock yang kuat, ia menyalurkan semangat perlawanan dan kepedulian sosial melalui setiap nada dan kata. Di sela penampilannya, Melanie tak segan menyampaikan pesan-pesan kritis tentang isu sosial dan kemanusiaan, membuat musiknya tak hanya terdengar, tapi juga terasa.

Edisi ke-124 ini kembali membuktikan bahwa Swag Event bukan hanya sekadar panggung pertunjukan, melainkan ruang pertemuan ide, emosi, dan suara-suara yang mewakili dinamika musik Indonesia masa kini. Kala di Kalijaga menjadi saksi bagaimana komunitas musik independen terus tumbuh dan merayakan keberagaman ekspresi tanpa batas.

Dengan konsistensinya menghadirkan talenta baru dan nama-nama berpengaruh, Swag Event terus memperkuat posisinya sebagai titik temu penting antara musisi, penonton, dan semangat alternatif yang hidup di jantung Jakarta Selatan.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.