LewatLensa.com – Sabtu malam, 04/10/2025, di Sentul International Convention Center (SICC) menjadi saksi dari perayaan megah perjalanan karier salah satu diva terbesar dunia, Mariah Carey, lewat konser “Mariah Carey – The Celebration of Mimi”. Dipromotori oleh Color Asia Live, konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan sebuah perayaan lintas dekade yang membentang dari era 1990-an hingga masa kini — dikemas dalam empat babak spektakuler yang menegaskan mengapa nama Mariah Carey tetap menjadi ikon abadi dalam sejarah musik pop dan R&B dunia.

Pembuka Penuh Nostalgia: Boyzlife Hangatkan Suasana

Panggung megah di SICC mulai bergetar sejak pukul 19.15 WIB saat Boyzlife, supergroup beranggotakan Keith Duffy (Boyzone) dan Brian McFadden (eks-Westlife), membuka malam dengan nostalgia penuh. Deretan lagu seperti No Matter What, Flying Without Wings, dan Uptown Girl membawa penonton kembali ke era kejayaan boyband 90-an, menciptakan atmosfer hangat sebelum kehadiran sang diva utama.

Mariah Carey: Sang Diva Naik Panggung

Tepat pukul 20.15 WIB, sorotan lampu menyala dan layar besar menampilkan montage perjalanan karier Mariah. Disambut teriakan ribuan Lambily (sebutan penggemar Mariah Carey), sang penyanyi muncul anggun dengan busana berkilau. Dari nada pertama yang meluncur, jelas: vokal lima oktaf itu masih sekuat dan semegah dulu.

Konser ini terbagi dalam empat babak, masing-masing dirancang untuk menggambarkan fase berbeda dari perjalanan karier Mariah Carey.

Babak 1: “The Beginning of a Voice”

Pertunjukan dibuka dengan video montage yang merangkum awal karier Mariah hingga masa kini, diikuti deretan lagu pembuka yang penuh energi dan nostalgia seperti Type Dangerous, Emotions, Touch My Body, Can’t Let Go, Vision of Love, dan Dreamlover. Babak ini menjadi sapaan hangat sekaligus pengingat akan masa keemasan awal karier Mariah — penuh teknik vokal presisi, adrenalin, dan pesona diva sejati.

Babak 2: “The Heart of Ballads”

Momen emosional mulai mengalun lewat Hero dan Without You, dua lagu yang membuat banyak penonton menyanyikan bait demi bait sambil menahan haru. Suasana makin intens dengan Fantasy, mashup Honey/Heartbreaker, That Chick, My All, dan Always Be My Baby. Set ini menampilkan sisi lembut dan personal Mariah, menghadirkan keintiman di antara megahnya panggung.

Babak 3: “The Groove of Mimi”

Nada-nada modern dan koreografi penuh energi mendominasi babak ketiga. Lagu-lagu seperti Beautiful, Play This Song, Sugar Sweet, I Know What You Want, Say Somethin’, Your Girl, hingga Shake It Off membuat seluruh ruangan bergoyang. Visual panggung dengan permainan lampu dan efek LED yang dinamis menambah semarak suasana.

Babak 4: “The Legacy Lives On”

Menjelang akhir, Mariah menghadirkan ledakan klimaks dengan Obsessed, It’s Like That, Don’t Forget About Us, dan We Belong Together. Lalu, Fly Like a Bird menjadi penutup spiritual yang menggugah — memperlihatkan kedalaman jiwa dan kekuatan vokal lima oktaf yang masih menakjubkan setelah lebih dari tiga dekade berkarya.

Pertunjukan ini bukan hanya soal lagu-lagu legendaris, tapi juga kisah personal. Dalam beberapa jeda, Mariah berbagi cerita di balik lagu-lagunya, menciptakan kehangatan yang jarang ditemui di konser berkaliber internasional. Para penari pria menambah energi di tiap babak, sementara tata pencahayaan dramatis dan tata suara jernih menghadirkan pengalaman audio-visual kelas dunia.

“Mariah Carey sangat senang dan puas dengan sambutan serta pelayanan yang baik dari seluruh tim penyelenggara Color Asia Live,” ujar David Ananda, Managing Director Color Asia Live. “Kami berterima kasih kepada seluruh penonton dan semua pihak yang telah mendukung acara ini. Mariah bahkan berjanji akan kembali lagi ke Indonesia.”

Konser ini juga didukung oleh Telkomsel, Le Minerale, Oxygen, Daytrans sebagai official transportation, Pullman Ciawi Vimala Hills sebagai official hospitality partner, Cynthia Tan sebagai official fashion designer, Tiket.com sebagai official ticketing partner, dan Warna Warni Advertising sebagai official advertising partner.

Dengan produksi panggung bertaraf internasional, aransemen megah, dan performa vokal yang masih menembus batas, “The Celebration of Mimi” menjadi bukti bahwa Mariah Carey tetap layak disebut The Songbird Supreme — penyanyi yang bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi lintas generasi.