
LewatLensa.com – Solo kembali bersiap menjadi kota yang penuh nuansa jazzy lewat gelaran Solo City Jazz (SCJ) 13. Festival tahunan yang telah menemani perjalanan musik di kota ini sejak 2009 tersebut, kembali digelar dengan semangat konsistensi, kolaborasi, dan kebanggaan lokal.

Berawal dari mimpi sederhana untuk menghadirkan festival jazz kebanggaan Solo, SCJ yang diprakarsai oleh CPro bersama Wenny Purwanti (CEO), Gideon Momongan (Festival Director), dan Indrawan Ibonk (Production Director) kini telah memasuki tahun ke-13 penyelenggaraan. Bagi ketiganya, keberlanjutan festival ini jauh lebih penting ketimbang mengejar gegap gempita skala besar secara instan. Perlahan namun pasti, SCJ tumbuh menjadi agenda tahunan yang dinanti dan identik dengan kota Solo.
Line-up: Dari Local Pride hingga Legenda
Di tahun 2025, panggung Pamedan Mangkunegaran, Surakarta akan menjadi saksi pertemuan berbagai warna musik jazz dan beyond. Tampil deretan musisi kebanggaan Solo lintas generasi seperti Pung & Friends – Ing Jazz Triwindu, Pilipe – Solo Jazz Activity, dan Aditya Ong Quartet. Ketiganya merepresentasikan “Local Pride” yang menjadi kebanggaan warga kota.
SCJ tahun ini juga menghadirkan nama besar Margie Segers, penyanyi legendaris yang telah berkiprah sejak era 1960-an dan menjadi ikon jazz Indonesia. Hadir pula musisi muda yang tengah bersinar seperti Utara, Float, hingga band alternatif dengan basis penggemar loyal, Efek Rumah Kaca.
Satu kejutan spesial datang dari penampilan Sandhy Sondoro, penyanyi bersuara khas yang telah melanglang buana di panggung internasional. Kehadiran Sandhy untuk pertama kalinya di SCJ semakin menambah kemeriahan festival.
Jazz and Beyond
Mengusung tema “Jazz and Beyond”, SCJ 13 kembali meramu beragam wajah jazz yang berpadu dengan berbagai genre musik. Perpaduan ini bukan hanya mencerminkan dinamika musik Indonesia, tetapi juga mempertegas posisi Solo sebagai kota dengan denyut kreativitas yang hidup.
Dukungan Sponsor dan Media
Terselenggaranya SCJ tahun ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari PT Pegadaian, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), Wings Group, Kapal Api, Aktifas Pro, Sphink Advertising, MLD Spot, hingga Batik Ria, Soto Segar Boyolali (SSB), Hotel Sahid, Nano Bank, dan Cleo Air Mineral. Festival ini juga mendapatkan dukungan penuh dari para jurnalis yang setia meliput dan mengabarkan perkembangan SCJ ke publik.
15 Tahun Perjalanan, 13 Kali Gelaran
Lebih dari 15 tahun perjalanan SCJ adalah cerita tentang kegigihan, semangat kolaborasi, dan cinta pada musik jazz. Bagi penyelenggara, keberhasilan bukan diukur dari besar kecilnya panggung, melainkan dari konsistensi menghadirkan festival ini sebagai identitas kota Solo.
“Harapan kami, Solo City Jazz tahun ini bisa menjadi ruang hiburan yang menyenangkan, sekaligus memperkuat atmosfer jazzy di kota Solo,” ujar tim penyelenggara.
SCJ 13 kembali membuktikan bahwa jazz bukan sekadar genre musik, tetapi juga sebuah semangat yang menyatukan lintas generasi, lintas genre, dan lintas komunitas.