Main-Main di Cipete Edisi Ke-27: Ruang Hangat Musik Independen di Casatopia Cafe

Para penampil dan host Main-Main di Cipete Edisi Ke-27 (Foto : I Wayan Bagiartana)

LewatLensa.com – Jakarta Selatan kembali menjadi saksi geliat musik independen lewat program Main-Main di Cipete edisi ke-27 yang digelar di Casatopia Cafe, Cipete, Senin malam. Acara ini, yang konsisten hadir setiap pekan, kembali dipandu oleh Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno, menghadirkan suasana akrab sekaligus penuh eksplorasi musikal.

Eno Suratno Wongsodimedjo dan Qenny Alyanno, host Main-Main di Cipete Vol. 27 (Foto : I Wayan Bagiartana)

Edisi kali ini menampilkan lima musisi lintas genre yang masing-masing membawa karakter unik, menjadikan malam tersebut sebagai panggung perayaan kreativitas musik lokal.

Atiya Purnomo Buka Malam dengan Energi Positif

Atiya Purnomo (Foto : I Wayan Bagiartana)

Panggung dibuka oleh Atiya Purnomo, penyanyi muda yang dikenal lewat karya bertema pemberdayaan dan semangat positif. Atiya membawakan single “Manusia Istimewa” serta versi daur ulang dari lagu “Ceria” milik J-Rocks. Kedua lagu tersebut memancarkan pesan optimisme dan kekuatan diri.
Atiya sendiri bukan nama asing di kancah musik; ia pernah mewakili Indonesia di ajang Sanremo Junior di Italia.

Prabawa dan Balada Cinta yang Menyentuh

Prabawa (Foto : I Wayan Bagiartana)

Selanjutnya, giliran Prabawa yang tampil dengan nuansa pop ballad. Membawakan single “Ku Cemburu” dan “Aku yang Memilihmu”, ia menyuguhkan musik yang sarat emosi, mengangkat tema luka batin, cinta, dan kesetiaan. Aransemen intim serta lirik jujur yang dibawakan menghadirkan ruang refleksi bagi penonton yang tengah bersentuhan dengan dinamika hubungan.

Bob Atea: Eksperimen Suara dan Narasi

Bob Atea (Foto : I Wayan Bagiartana)

Nama baru yang sedang naik lewat kanal digital, Bob Atea, menghadirkan komposisi eksperimental dengan sentuhan ambient dan spoken word. Membawa warna indie-rock dan nuansa emo, penampilan Bob memberi variasi segar sekaligus atmosfer berbeda dalam rangkaian acara.

Benny Ciko dengan Sentuhan Urban Pop

Benny Ciko Dan istri (Foto : I Wayan Bagiartana)

Menambah energi urban ke dalam malam, Benny Ciko tampil dengan gaya lugas lewat single terbarunya, “Aduh Macet”, yang dibawakan bersama sang istri. Lirik yang relatable dan musikalitas ringan menjadikan performanya dekat dengan keseharian audiens.

Zenith Project: Penutup Penuh Energi

Zenith Project (Foto : I Wayan Bagiartana)

Sebagai penutup, Zenith Project menghadirkan dentuman electronica dan eurodance. Mereka membawakan lagu “Semangat Merah Putih”“Aku Sendiri (Lagi)”, serta dua lagu baru yang masih dirahasiakan judulnya. Dengan semangat nasionalisme yang dikemas dalam aransemen modern, grup ini sukses menutup malam dengan energi membuncah.

Ruang Hangat untuk Musik Independen

Lebih dari sekadar pertunjukan, Main-Main di Cipete Vol. 27 kembali membuktikan bahwa musik independen Indonesia terus tumbuh dan menemukan ruangnya. Dengan atmosfer akrab dan format gratis tanpa tiket masuk, acara ini menjadi wadah penting bagi regenerasi musisi lokal dan jembatan antara karya dengan pendengarnya.

Casatopia Cafe pada malam itu menjelma bukan sekadar tempat pertunjukan, melainkan ruang berbagi cerita, suara, dan semangat yang tak lekang waktu.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.