
LewatLensa.com – Industri musik Indonesia kembali diramaikan oleh kehadiran grup musik pendatang baru yang menyegarkan, HURA-HURA CLUB. Grup yang mengusung genre Alternatif Pop ini mulai mencuri perhatian berkat penampilan energik mereka yang unik, selalu mengajak penontonnya bernyanyi dan berkaraoke dengan format DJ dan beberapa vokalis serta permainan Perkusi yang dimainkan oleh satu-satunya personil perempuan di grup ini.

Hura-Hura Club bukanlah nama baru dalam dunia musik. Grup ini telah terbentuk sejak 1 Oktober 2019, dengan formasi awal Budi Hok, Adrey, dan Winot. Namun, perjalanan panjang mereka di panggung hiburan turut diwarnai oleh pergantian personil hingga akhirnya mencapai formasi yang solid seperti sekarang: Budi Hok (DJ), Dustin Tifanni (Lead Vocal), Jenda Munthe (Lead Vocal), dan Anggie Paris (Perkusi).
“Terbentuknya sudah dari tahun 2019, dengan formasi yang lama kita udah cukup banyak perform di banyak event-event musik. Kita tampil dengan format DJ Set dan me-remix lagu-lagu yang sedang hits. Karena ada tiga kali pergantian personil, lalu kita mencoba kolaborasi dengan Dustin, Jenda, dan Anggie untuk mengisi kekosongan personil. Kita merasa cocok nih buat kerja bareng, sampe akhirnya di tahun 2023 kita umumkan Hura-Hura Club dengan formasi yang sekarang ini”, ucap Budi, personil terlama di Hura-Hura Club
Setelah enam tahun malang melintang di berbagai panggung, Hura-Hura Club akhirnya mantap melangkah ke fase baru dengan merilis karya orisinal mereka. Keempat personil sepakat bahwa sudah waktunya mereka dikenal bukan hanya sebagai grup penghibur karaoke atau pembawaan lagu orang lain, tapi sebagai pencipta karya musik yang autentik.
“Selama ini kita manggung meng-cover lagu orang tapi kok rasanya kita juga pengen punya lagu yang dinyanyikan banyak orang dan diputer dimana-mana. Kita pengen bisa tampil nyanyiin lagu ciptaan kita sendiri, jadi bukan sekedar grup musik yang nyanyiin lagu orang atau cuma grup yang mengajak penonton ber-karaoke”, jelas Jenda tentang harapan Hura-Hura Club.
Lagu debut mereka bertajuk “A.S.U (Ai Sayang U)” menjadi tonggak awal eksistensi musikal Hura-Hura Club. Sebuah lagu bertemakan cinta yang ditulis bersama oleh ke empat personil. Lagu ini dikemas dengan balutan aransemen musik yang asyik dan easy listening.
“Judul lagu ini bukan bahasa Jawa yah, tapi singkatan dari ‘Ai Sayang You’. Ini seperti ungkapan rasa sayang ke seseorang namun orang tersebut sudah milik orang lain. Jadi tentang cinta dalam keadaan yang salah”, ujar Dustin.
Proses panjang dalam pengerjaan produksi lagu ini dilalui oleh para personil Hura-Hura Club. Namun semua prosesnya dijalani dengan semangat oleh para personil mulai dari workshop hingga rekaman.
“Kita menjalani workshop beberapa kali sebelum dan sesudah recording. Jadi prosesnya memang lumayan panjang tapi kita buat serius dan happy. Kesulitannya saat penentuan aransemen musiknya. Untuk aransemen musik kita dibantu oleh Produser kami yaitu Dhimas Achonk dan Deni Indrajaya sebagai Music Director. Kita menentukan aransemen musik bersama dengan banyak referensi dan menyatukan selera yang berbeda dijadikan satu kombinasi yang unik sesuai karakter Hura-Hura Club”, ungkap Jenda.
Dengan dirilisnya single “A.S.U (Ai Sayang U)”, Hura-Hura Club berharap karya mereka dapat diterima dengan hangat oleh penikmat musik Tanah Air.
“Harapan kita tentunya lagu ini bisa disukai orang banyak dan semoga Hura-Hura Club akan selalu punya karya yang bisa di ingat banyak orang dan bisa menghibur semua kalangan penikmat musik Indonesia”, tutup Anggie.