
LewatLensa.com – 23 tahun sudah The Rain hadir mewarnai dunia musik di Indonesia. The Rain merupakan satu dari sedikit band di Indonesia yang bertahan selama lebih dari dua dekade tanpa pergantian personel. Cikal bakal band ini lahir pada awal tahun 2000 lewat sebuah kuintet bernama No Rain. Sejak tahun tersebut, No Rain telah menggarap dan merilis karya sendiri secara independen. Salah satu rilisan mereka mendapat airplay yang cukup tinggi di beberapa radio lokal. Hingga pada tahun 2001, formasi No Rain bubar dan lahirlah The Rain sebagai kuartet yang beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal). Selama 23 tahun kemudian, The Rain telah merilis tujuh album studio. Melewati era kaset pita, compact disc, ring back tone, hingga era sekarang yang dipenuhi dengan berbagai layanan musik streaming. Karya-karya The Rain berhasil lintas generasi. Sepanjang tahun 2024, di salah satu layanan musik streaming terpopuler, The Rain tercatat mendapatkan lebih dari 10 juta pendengar. Terlatih Patah Hati, salah satu hits terpopuler The Rain, mendapatkan lebih dari 48 juta views di YouTube, disusul oleh Gagal Bersembunyi yang mendapatkan lebih dari 29 juta views.

Hingga saat ini, The Rain masih aktif di dunia panggung. Dari pensi sekolah, kampus, festival musik, hingga acara korporat menjadi panggung The Rain membawakan karya-karya lama dan baru mereka secara live. Secara rutin The Rain juga menggelar konser tunggal setiap tahun untuk merayakan bertambahnya usia band ini. Dan kali ini, The Rain menggelar sebuah konser bertajuk SE23NADE AKHIR TAHUN, sebagai penanda 23 tahun The Rain berkarya. Dibuka dengan penampilan dari Manipol dan Private Number, dua band yang bernaung di bawah Heavy Rain Records, label independen milik The Rain. Pada konser yang digelar dengan konsep intimate ini, The Rain membawakan 23 judul lagu yang terdiri dari kumpulan hits dari album-album mereka yang telah dirilis, dan menyelipkan lagu baru yang belum pernah dirilis dan dibawakan sebelumnya. Dari hits lawas seperti Dengar Bisikku yang diambil dari album pertama The Rain tahun 2003, hingga single terbaru The Rain di tahun ini, Perihal

Kepekaan, sukses dimainkan. Untuk konser ini, The Rain memboyong dua orang additional keyboardist untuk memenuhi kebutuhan aransemen yang spesial. Digelar pada Rabu malam tanggal 18 Desember 2024 di Kopi Bajawa Flores NTT, Tebet, Jakarta Selatan. Konser ini dipenuhi oleh para The Rain Keepers, sebutan untuk penggemar The Rain, dari dalam dan luar kota. Sepanjang pertunjukan, terdengar singalong penonton di setiap lagu yang dibawakan. Di sela lagu, Indra Prasta terlihat sering berinteraksi dengan penonton dan bercerita tentang lagu yang dibawakan. Di tengah pertunjukan, The Rain mendapat kejutan dari perwakilan The Rain Keepers yang naik ke atas panggung memberikan kue dan bunga. Selain menonton konser The Rain, di sana pengunjung juga dapat mengoleksi merchandise yang diproduksi terbatas hanya untuk konser tersebut. Sebuah konser yang hangat di penghujung tahun.