Karya Ananda Sukarlan “Findolandesia” Memukau Publik Helsinki

Pagelaran Konser Ananda Sukarlan di The House of Nobility, Helsinki, Finlandia (Foto : Dok. Ananda Sukarlan)

LewatLensa.com – Rabu, 11 September lalu, pianis & komponis Ananda Sukarlan pagelaran konser di gedung bersejarah Ritarihuone (The House of Nobility) di Helsinki, Finlandia. Ia masih akan menetap seminggu lagi di Helsinki karena kunjungan ini akan dilanjutkan dengan periode mengajar sebagai dosen tamu di Sibelius Academy of Music, Helsinki selama seminggu ke depannya.

Undangan yang hadir di konser Ananda Sukarlan di The House of Nobility, Helsinki, Finlandia (Foto : Dok. Ananda Sukarlan)

Konser di Helsinki itu menjadi tonggak sejarah baru karena sang Maestro yang juga adalah seniman Indonesia pertama yang tampil di Portugal setelah pulihnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Portugal 24 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2000 ini memperdanakan karyanya untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomasi Finlandia dan Indonesia, yaitu “Findolandesia” untuk biola dan piano. Karya tersebut sudah ditampilkan di Jakarta Juni lalu dengan pemain biola muda Aurell Marcella, lulusan Australian Institute of Music. Di Helsinki, sebagai “World Premiere” yang resmi ini Ananda memainkannya dengan pemain biola muda Alisa Khodos, dari keluarga keturunan (dan lahir di) Rusia tapi sekarang berkewarganegaraan Amerika Serikat.

Selama lebih dari satu dekade, Ananda Sukarlan telah menjadi sosok utama dalam membina hubungan musik klasik antara Finlandia dan Indonesia. Perjalanan artistik ini dimulai dengan penampilannya dalam Piano Concerto karya komponis Finlandia terkemuka Magnus Lindberg di Santiago de Compostela, Spanyol, pada tahun 2012, di bawah pimpinan sang komposer sendiri.

Di tahun 2015, Ananda diminta membuat komposisi bertema Angry Birds, produk game digital populer perusahaan Finlandia, Rovio. Hasilnya adalah “The Angry Birds’ Holiday in Bali” untuk cello dan piano, yang kini dimainkan oleh banyak cellist dan pianis di seluruh dunia. Di konser di Ritarihuone kemarin ia tampilkan dengan pemain cello asal Colombia, Daniel Sebastian Castrillon Arcila.

Pada tahun 2018, perjalanan kreatif Ananda Sukarlan berpapasan dengan seniman visual Finlandia Tero Annanolli. Karya seniman tersebut menginspirasi karya untuk piano dan kuartet gesek “Annanolli’s Sky,” yang diminta oleh Arnuero International Chamber Music Competition di Spanyol. Rekaman karya piano solo “Esquisses” (Sketches) op. 114 karya Jean Sibelius untuk CD Ananda “Differences Unite,” yang diterbitkan di Indonesia semakin mempererat hubungannya dengan dunia musik Finlandia. Esquisses pun dimainkan oleh Ananda di konser di Ritarihuone.

Program konser juga dilengkapi dengan dua nomor Rapsodia Nusantara, yaitu no. 36 (berdasarkan lagu daerah Banten, “Dayung Sampan” yang kemudian diadaptasi menjadi lagu “Tian Mi Mi” dan dipopulerkan oleh penyanyi Taiwan, Teresa Teng yang kemudian membuat lagu ini terkenal di seluruh dunia sebagai “lagu Mandarin”), dan no. 39. Menariknya, Duta Besar Cina untuk Finlandia pun hadir sehingga ia mendengar sendiri pernyataan dari Ananda di panggung yang meminta pengakuan bahwa lagu ini aslinya adalah melodi dari lagu rakyat dari Indonesia.

Karya terakhir, Rapsodia Nusantara no. 39 ini istimewa karena ditulis hanya untuk dimainkan dengan tangan kiri saja. Rapsodia Nusantara no. 39 menjadi karya penutup konser Ananda yang menoreh sejarah baru hubungan budaya kedua negara, di gedung bersejarah Ritarihuone. Sekitar 200 hadirin menjadi saksi kejadian bersejarah yang berdurasi sekitar 1 jam tersebut, semuanya undangan. Mereka adalah tokoh-tokoh penting Finlandia di pemerintahan, media dan juga diplomat dari beberapa negara (Spanyol, Peru, Colombia dll), tentu saja termasuk Indonesia. Duta besar Republik Indonesia sebagai tuan rumah, Ratu Silvy Gayatri memberi sambutan penutup.

Ananda Sukarlan bersama Dubes Ratu Silvy Gayatri dan pemain cello Sebastian Castrillon (Colombia) dan Alisa Khodos (Rusia, kewarganegaraan Amerika) (Foto : Dok. Ananda Sukarlan)

Duta Besar Ratu Silvy Gayatri menyatakan penampilan Ananda merupakan pendorong peningkatan kolaborasi lintas bidang antara kedua negara. Meski sudah menjalin hubungan diplomatik lebih dari separuh abad, Dubes Silvy menilai masih ada banyak sektor yang dapat ditingkatkan antara Indonesia dan Finlandia. Semangat kerjasama ini turut disimbolkan oleh penampilan Ananda Sukarlan melibatkan dua mahasiswa musik Sibelius Academy, University of the Arts, Helsinki.

Ananda Sukarlan dan Dubes Ratu Silvy Gayatri (Foto : Dok. Ananda Sukarlan)

“Penampilan Ananda Sukarlan mengingatkan saya bahwa musik, sebagaimana ekonomi dan politik, merupakan bidang yang dapat dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang oleh Indonesia dan Finlandia,” ujar Dubes Silvy dalam sambutannya.
Hadir dalam acara ini juga para Duta Besar Spanyol, Colombia, Brazil, Peru, Argentina, Namibia dan diplomat serta perwakilan dari beberapa negara lain.
Konser ini juga menjadi spesial karena menjadi semacam “reuni” untuk para diplomat Finlandia yang pernah bertugas di Jakarta, seperti mantan Dubes Jari Sinkari dan Päivi Hiltunen-Toivio, Pirjo-Liisa Heikkila dan Silja Kanerva.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.